Para pakar dalam bidang manajemen, leadership, motivasi, enterpreneurship, dan tentu saja komunikasi, telah lama terganggu oleh sebuah pertanyaan yang amat menggelitik. Pertanyaan itu adalah, "Apa jadinya jika Anda punya target, dan Anda tahu bahwa Anda tidak mungkin gagal mencapainya?"
Dapat menjawab pertanyaan itu dengan seyakin-yakinnya, tentulah sesuatu yang amat menggembirakan bagi siapa saja.
Apa yang sebenarnya menentukan jarak antara Anda dan target Anda?
Jarak itu ditentukan oleh beliefs, alias berbagai keyakinan yang Anda pegang dan melekat pada jati diri Anda. Perhatikanlah bahwa semua keyakinan itu berfokus pada diri sendiri. Dengan kata lain, jarak antara Anda dan target Anda, ditentukan oleh rasa percaya diri Anda. Makin Anda percaya diri, maka Anda makin mendekati target Anda.
Orang yang sukses, dijamin pasti percaya diri. Dan ketahuilah, untuk mencapai sukses, Anda juga memerlukan rasa percaya diri. Maka, tingkatkanlah selalu rasa percaya diri Anda, agar meningkat pula sukses Anda.
Ada banyak cara untuk mencapai tingkat yang lebih baik dalam rasa percaya diri. Dari manakah Anda harus memulainya?
Status yang lebih baik dalam rasa percaya diri, bisa diperoleh dengan mencapai rasa percaya diri yang lebih baik dalam berkomunikasi. Mengapa? Karena Anda adalah makhluk komunikasi.
1. Anda berkomunikasi secara eksternal dengan orang lain, untuk bekerja sama dan saling mendukung guna mencapai kesuksesan. Efektifitas Anda, tergantung pada bagaimana Anda mengkomunikasikan segalanya. Ingatkah Anda, bahwa sebagian besar konflik muncul karena miscommunication? Lupakah Anda, bahwa kesuksesan kerjasama berawal dari kesepahaman? Dari situlah inspirasi istilah MOU dilahirkan.
2. Anda berkomunikasi secara internal untuk melakukan pembenahan dalam beliefs sistem, self esteem, self affirmation, self aspirations, self tuning up, dan mind setup, sehingga Anda bisa mendapatkan mind setting yang tepat. Mind setting yang tepat adalah kunci stamina Anda. Mind setting adalah bekal mutlak Anda.
Jika Anda berhasil menggapainya, maka Anda akan mencapai tingkat percaya diri yang lebih baik dalam keseluruhan hidup Anda. Itu sebabnya, orang yang lebih percaya diri dalam berkomunikasi, cenderung lebih sukses dalam apapun yang ia jalani dan kerjakan.
Berikut ini adalah tujuh kebiasaan, yang menjadi karakteristik dari orang-orang yang percaya diri dalam berkomunikasi. Semua karakteristik ini, identik dengan karakteristik dari orang-orang yang besar dan sukses.
KEBIASAAN 1: SELALU BENAR-BENAR MERASAKAN RASA PERCAYA DIRI
Sesuai istilahnya, rasa percaya diri adalah tentang perasaan Anda terhadap keseluruhan diri Anda. Anda bisa merasakan emosi Anda, pikiran Anda, perkataan Anda, perbuatan Anda dan gejala fisik pada diri Anda. Rasa percaya diri adalah sebuah fenomena yang holistik dan integral. Kondisi ini, akan dicapai sejalan dengan makin efektifnya seseorang berkomunikasi secara internal. Berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
Jika Anda berpikir bahwa Anda telah percaya diri, maka itu belum sepenuhnya percaya diri. Sebab itu baru percaya diri dalam bentuk wawasan. Rasa percaya diri yang baru di tingkat kognitif. Bagaimanakah orang lain bisa mendukung Anda, di dalam ketidaktahuan mereka tentang integritas dan kompetensi Anda, jika Anda tidak pandai dalam mengkomunikasikan pikiran Anda?
Jika Anda telah percaya diri di dalam perkataan, tapi Anda melakukannya dengan deg-degan atau dengan tangan yang gemetaran, Anda jelas tidak akan menyakinkan. Bagaimana orang bisa meyakini Anda, sementara Anda begitu jelas terlihat tidak percaya diri? Bagaimana orang bisa menyerahkan urusannya kepada Anda, jika Anda sendiri menunjukkan keragu-raguan akan hasil akhirnya?
Jika Anda telah merasa percaya diri, akan tetapi Anda lebih banyak diam pada saat mestinya tidak diam, maka Anda akan kesulitan. Bagaimanakah orang-orang di sekitar Anda akan memahami visi dan misi Anda? Apa yang bisa mereka lakukan dalam ketidakpahaman mereka? Maka, Anda haruslah pandai dalam menyampaikannya.
Jika Anda telah percaya diri secara holistik dan integral, maka Anda memang benar-benar merasakan percaya diri itu secara menyeluruh. Anda akan terlihat percaya diri, dan orang lain akan melihat bahwa Anda percaya diri. Anda merasa percaya diri, dan orang lain akan merasakan bahwa Anda percaya diri. Efeknya, Anda akan membuat orang lain menjadi ikut percaya diri. Rasa percaya diri, adalah salah satu "penyakit" yang paling menular.
Dengan percaya diri yang terstruktur dan tersistematis, Anda akan menebar aura rasa percaya diri ke sekitar Anda.
Cobalah Anda mengeluh kepada orang-orang di sekitar Anda, dan tunjukkan bagaimana Anda tidak percaya diri menghadapi masa depan perusahaan. Lalu, lihatlah efeknya pada performa semua orang di sekitar Anda. Buruk.
KEBIASAAN 2: SELALU MAMPU MENURUNKAN TINGKAT FEAR DAN ANXIETY SECARA DRASTIS
Bagi diri Anda sendiri, rasa percaya diri yang lebih baik, akan memudahkan perjalanan Anda yang penuh dengan kendala dan hambatan. Dengan rasa percaya diri yang lebih baik, Anda akan dengan mudah menurunkan tingkat keragu-raguan ke titik minimum.
Ibarat pelumas, rasa percaya diri akan membuat perjalanan Anda mulus, smooth dan enjoyable. Anda tenang, Anda senang dan Anda bisa menikmati perjalanan menuju sukses Anda. Anda, bisa tetap berjalan dengan tingkat kekhawatiran yang rendah. Berbagai risiko Anda, juga akan semakin rendah. Sebab, sebagian besar dari risiko yang akan Anda hadapi, tidak lebih dan tidak kurang hanyalah persoalan persepsi. Dan resep terbaik untuk salah persepsi, hanyalah rasa percaya diri.
Bagi orang lain, Anda yang penuh rasa percaya diri akan menjadi oase penyegar jiwa yang tak akan ada habisnya. Andalah contoh stamina. Andalah yang akan menjadi tempat mereka untuk mengadu. Kepada Andalah, mereka akan mencari solusi. Kepada Anda mereka akan meminta nasehat. Andalah pemimpin yang menjadi obat. Andalah teman yang menjadi penyelamat. Anda akan menjadi inspirator dan motivator.
Saat orang-orang di sekitar Anda merasa was-was, apa yang perlu mereka lakukan untuk menghilangkan itu semua, hanyalah menatap wajah Anda, mendengarkan bicara Anda, dan melihat bagaimana Anda bekerja. Mereka akan segera berbaris rapi di belakang Anda.
Andalah sang pemimpin yang punya kharisma.
Jika Anda memang pemimpin, maka salah satu tugas terpenting Anda, adalah menularkan semua keahlian dan pengalaman Anda, agar orang di sekitar Anda bisa meneruskan jejak langkah Anda. Anda hanya bisa menjalankan tugas besar itu, jika Anda telah sampai pada tingkatan, yang mampu menghadapi segala bentuk fear dan anxiety. Jika Anda feared, orang Anda akan lebih feared. Jika Anda anxious, maka orang Anda akan lebih anxious.
Dengan mencapai tingkat yang lebih baik dalam rasa percaya diri, Anda akan menjadi orang yang "almugada" bagi mereka. Ya, almugada, apa lu mau gua ada. Andalah jawaban dari setiap keragu-raguan. Andalah kamus berjalan untuk segala referensi menghadapi kekhawatiran.
Dengan mencapai tingkatan itu, Anda sudah bisa menapaki anak tangga yang berikutnya. Anak tangga yang akan membawa Anda ke puncak sukses Anda.
KEBIASAAN 3: SELALU MAMPU MENGATUR DAN MERUBAH PARADIGMA
Jika Anda lebih percaya diri, maka Anda akan lebih mudah memperbaiki dan meluruskan berbagai paradigma di dalam diri Anda. Anda akan lebih mudah menjadi orang yang sukses. Sebab, Anda punya kekayaan paradigma.
Paradigma Anda yang mendasar adalah paradigma tentang berkomunikasi dan menjalani hidup. Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih bisa menerima pelurusan dan perbaikan paradigma, yang sebenarnya selalu datang kepada Anda dengan sangat setia.
Dengan kekayaan paradigma, Anda akan lebih mudah dalam meng-encoding dan men-decoding berbagai pesan dari lingkungan bisnis, sosial, dan pribadi Anda. Ingatlah bahwa segala hal, adalah tentang memberi dan menerima. Dan ketahuilah, keduanya adalah fenomena khas dalam berkomunikasi.
Dengan fleksibilitas yang lebih baik saat menunggangi paradigma, dan Anda akan lebih reseptif, dan Anda akan open minded.
Dengan fleksibilitas semacam itu, Anda akan lebih efisien dengan umur Anda. Dengan open minded, Anda akan pandai dalam mengambil hikmah dari berbagai peristiwa dan fenomena. Anda akan bergerak dengan sangat cepat, tanpa ketinggalan memetik berbagai hikmat dan manfaat. Anda akan lebih mudah menerima segala sesuatu, apa adanya.
Anda bisa melakukannya, jika rasa percaya diri Anda telah menjadi konsep dan kerangka kerja.
(Ya! Pahamilah mulai sekarang, bahwa percaya diri adalah skill, konsep, dan paradigma. Dengan begitu, ia bisa dipelajari dan diasah. Ia punya struktur, dan ia punya bentuk yang nyata. Selama ini, Anda mungkin masih belum melihatnya, dan kemudian meraihnya sejalan dengan proses alamiah karir Anda. Menjadi supervisor, Anda mulai merasa percaya diri. Menjadi manager, percaya diri Anda naik lagi. Menjadi direktur, percaya diri Anda bertambah lagi. Tahukan Anda? Rasa percaya diri Anda bisa melesat ratusan kilometer ke depan, bahkan di saat Anda masih menjadi pegawai biasa! Dan ketahuilah, ialah yang akan menjadi lokomotif Anda. Dan tarikannya, alamaak luar biasa!)
Jika rasa percaya diri Anda telah menjadi sebuah paradigma, maka apa yang ada pada Anda, bukanlah rasa percaya diri yang semata-mata alamiah, bukan pula rasa percaya diri yang tradisional. Bukan rasa percaya diri yang hanya tumbuh dengan mendompleng bertambahnya kekayaan dan kekuasaan.
Rasa percaya diri sebagai paradigma, adalah rasa percaya diri yang telah menjadi conceptual framework bagi Anda. Rasa percaya diri yang telah jauh di depan, yang lebih dekat lagi pada kenyataan kesuksesan. Jauh, jauh lebih dekat daripada jarak antara fisik Anda dan target Anda.
Itu sebabnya, Stephen Covey di dalam Seven Habits mengatakan, "communication is the most important skill in life."
Komunikasi, adalah pintu masuk untuk menuju kekayaan akan paradigma. Lebih percaya diri berkomunikasi, punya arti bahwa Anda telah membuka pintu itu lebar-lebar. Untuk paradigma yang masuk, dan untuk paradigma yang keluar.
Dengannya, Anda juga akan menikmati kemudahan dalam menularkan berbagai paradigma, kepada orang-orang di sekitar Anda. Sebab, Anda tidak lagi berkacamata kuda. Anda telah terbuka dalam memberi dan menerima. Bukankah itu, yang menjadi kenyamanan paling berharga bagi mereka?
KEBIASAAN 4: SELALU MAMPU MENCAPAI "I CAN DO" ATTITUDE DAN "I'M THE BEST" ATTITUDE
Dengan rasa percaya diri yang lebih baik, Anda akan selalu bisa mengatakan dua hal penting untuk sukses Anda:
a. I can do it.
b. I'm the best to do it.
Bagi diri Anda sendiri, Anda akan mampu melakukan apapun yang Anda inginkan. Hanya satu hal yang Anda pahami, yaitu bahwa batasannya hanyalah kemanusiaan Anda. Anda akan selalu bisa mengatakan "Saya bisa!", dengan akurasi yang tepat dalam mengkomunikasikannya ke dalam jiwa. Jika otak Anda penuh dengan keraguan, jiwa Anda juga akan meragukan. Akibatnya, diri Anda sendiri pun tak lagi percaya pada Anda. Inilah, yang disebut dengan "rasa tidak percaya diri". Diri yang tak percaya pada diri sendiri. Hasil akhirnya, tentu saja "saya tidak bisa" dan "saya bukan yang terbaik".
Dengan rasa percaya diri yang lebih baik, Anda bisa menjadikan dua sikap positif itu, sebagai penyakit yang paling menular. Seperti semangat yang juga sama menularnya, dua sikap ini adalah sikap mendasar yang perlu Anda tularkan kepada siapapun orang di sekitar Anda. Hanya dengan begitu, Anda benar-benar akan mencapai impian dan harapan Anda.
Anda bisa melakukannya, hanya jika Anda pandai dalam menyampaikan "how" dan "why" berkaitan dengan kedua sikap itu. Anda akan bisa, hanya jika Anda makin piawai dalam mengkomunikasikannya. Sebab banyak sekali hal, bukanlah tentang "apa" melainkan tentang "bagaimana".
KEBIASAAN 5: SELALU MAMPU MEMAHAMI DAN MEMANAGE KENDALA DAN HAMBATAN
Dengan rasa percaya diri yang lebih baik, untuk setiap kendala dan hambatan yang muncul di hadapan Anda, Anda akan dapat memahami dan memanagenya dengan lebih baik. Anda tidak larut pada kekhawatiran, Anda juga tidak akan surut dalam perjalanan, dan Anda tidak akan tenggelam dalam kesulitan.
Keberadaan semua kendala, hambatan dan kesulitan, akan menjadi bagian hidup yang dapat Anda terima dengan lapang dada. Dengan kelapangan itu, pikiran Anda lebih jernih. Maka Anda, akan lebih kreatif.
Anda akan bisa menstrukturkan berbagai hal yang menjadi kendala, hambatan dan kesulitan. Anda akan memahaminya dengan pemahaman yang berorientasi pada kesuksesan. Anda tidak akan mencampuradukkan berbagai isu. Anda tidak akan menumbuhkan berbagai kontradiksi. Anda sistematis, dan Anda terstruktur. Anda pandai memilah, dan Anda pandai memilih.
Anda akhirnya, akan menemukan jalan.
KEBIASAAN 6: SELALU MANDIRI DAN SELF SUSTAIN DALAM MEMELIHARA SISTEM NILAI
Dengan kekayaan dalam wawasan dan cara pandang, dengan fleksibilitas yang tinggi dalam memegang paradigma, yang lahir dari rasa percaya diri yang lebih baik, Anda akan menjadi orang yang lebih mampu dalam menjaga orientasi dan sasaran. Anda menjadi manusia "turn around".
Anda akan punya banyak cara untuk tetap fokus pada tujuan. Anda tidak akan melenceng dari rel. Anda akan awas terhadap berbagai penyimpangan. Anda akan selalu aware terhadap potensi threats dan weaknesses. Anda tahu bagaimana menghindari atau menghadapinya. Anda paham apa yang menjadi strengths, dan Anda pandai dalam melihat opportunities. Anda paham, bagaimana memanfaatkannya.
Anda, akan menjadi orang yang mandiri.
Why? Sebab falsafah SWOT Analysis, adalah tentang berbagai fenomena yang berorientasi pada diri sendiri. Saat Anda berbicara tentang SWOT, percayalah bahwa Anda sebenarnya sedang berbicara tentang PD.
KEBIASAAN 7: SELALU MEMILIKI DUKUNGAN MORAL YANG LEBIH BAIK
Jika Anda terbiasa mendapatkan dukungan moral dari orang-orang di sekitar Anda, maka dengan rasa percaya diri yang lebih baik, Anda akan mendapatkan dukungan moral dalam bentuk yang paling baik. Yaitu, dukungan moral dari dalam diri sendiri.
Apa lagi, yang bisa melebihi dukungan moral semacam itu?
KESIMPULAN
Ada banyak gambaran fakta, yang menunjukkan betapa dekatnya Anda dengan target Anda, jika Anda bisa meningkatkan rasa percaya diri Anda ke tingkatan yang lebih baik. Dari rasa percaya diri yang tradisional, alamiah atau bahkan primitif, atau sambil lalu, menjadi rasa percaya diri yang integral dan holistik. Menjadi rasa percaya diri yang telah menjadi bagian dari keseluruhan diri Anda. Menjadi rasa percaya diri yang telah menjadi conceptual framework bagi Anda. Menjadi rasa percaya diri yang telah menjadi paradigma. Pintunya, adalah percaya diri dalam berkomunikasi.
source: Ikhwan Sopa - Master Trainer E.D.A.N.- Andrie Wongso