Paradigma adalah cara seseorang dalam memandang sesuatu.
Dalam buku 7 Habits Of Highly Effective People karangan Dr. Stephen R. Covey merupakan hal penting dalam mengasah kepribadian.
Intinya adalah untuk menjadi lebih baik seseorang harus merubah paradigmanya, yang semula menganut paradigma negatif harus diubah menjadi paradigma positif. Untuk menjadi pemenang harus merubah paradigmanya menjadi paradigma seorang pemenang.
Untuk menjadi bijaksana harus merubah paradigmanya menjadi lebih bijaksana dan lebih memahami.
Hal ini mengingatkan saya akan satu kejadian akhir-akhir ini, begini ceritanya :
Selama tiga hari berturut-turut setiap malam ada seekor kucing yang mengeong terus menerus di pekarangan rumah. Kesal rasanya karena kejadian itu mengganggu tidurku. Pengen rasanya keluar dan mengusir kucing itu dengan menyiramnya dengan air dingin.
Siang harinya hari sabtu kucing itu balik lagi ke teras rumah dan mengeong lagi. Dengan penasaran saya tanya sama istri, kenapa kucing itu mengeong terus di teras rumah.
Istri saya bilang 1 bulan yang lalu, kucing ini melahirkan 5 orang anak di rumah tetangga. Satu minggu pertama 2 anaknya mati, secara naluri si induk kucing mulai mengamankan ke 3 ekor anaknya, dan memindahkan tempatnya ke teras rumahku, karena kebetulan teras rumahku lebih lebar dibandingan rumah-rumah yang lainya.
Satu minggu berikutnya karena si induk harus pergi mencari makanan ke tempat-tempat lain, mengharuskan dia meninggalkan anak-anaknya yang senang bermain kesana kemari. Hal ini mengakibatkan 2 ekor anaknya mati, tertabrak sepeda motor.
Menyadari anaknya tinggal seekor si induk kucing mulai lebih memproteksi anaknya yang terakhir, dia jarang meninggalkan anaknya ini, siang dan malam selalu bersama-sama. Sampai kejadian 3 hari yang lalu, dimana si induk harus meninggalkan anaknya yang sedang bermain-main sendirian. Mungkin karena dianggap anaknya cukup bisa menjaga diri, tapi naas, si anak ini juga tertabrak sepeda motor.
Si induk kucing tidak mengetahui kematian anaknya, sehingga setiap siang dan malam selalu ke teras rumah untuk memanggil anak-anaknya. Suara tangisnya menyayat hati.
Sampai tulisan ini di buat (sekitar 1 minggu dari kejadian tersebut), si kucing masih datang keteras rumah untuk memanggil anaknya yang tidak akan pernah kembali.
Hal ini membuat saya merubah paradigma, ketika pertama kali mendengar suara kucing itu mengeong dan marah, tapi sekarang ketika mendengar kucing itu mengeong membuat saya merasa kasihan.
Demikian juga dengan menjadi lebih bijaksana, kuncinya adalah memahami, maka pandangan kita terhadap sesuatu akan berubah menjadi lebih baik.
DR. Stephen R. Covey mengajarkan perubahan paradigma ini menjadi 7 kebiasaan, karena dia percaya untuk merubah nasib seseorang harus dimulai dengan merubah paradigma, lalu merubah kebiasaan, dengan merubah kebiasaan akan merubah karakter, dengan merubah karakter akan merubah nasib.
7 kebiasaan ini menurut DR. S. Covey adalah :
1. Be Proactive, jadilah proaktif. Intinya adalah bertindaklah terlebih dahulu, jangan menunggu untuk di perintah.
2. Begin with The End of Mind, memulailah dengan akhir dalam pikiran. Intinya adalah memulailah dari tujuan akhir, dengan demikian perjalanan hidup ataupun tugas tidak akan meleset. DR. Stephen memberikan ilustrasi : apa yang ingin saya dengar dari orang lain tentang saya, pada saat saya meninggal. Maka perlakukanlah orang itu seperti yang ingin saya dengar.
3. Put First Things First, dahulukan hal yang harus di dahulukan. Buat skala prioritas dan dahulukan hal yang paling penting dulu. Sehingga tidak ada lagi alasan tidak ada waktu untuk mengerjakannya.
Kebiasaan 1 sampai 3 disebut juga dengan private victory atau keberhasilan untuk diri sendiri.
4. Think Win-Win, berpikir menang-menang. Intinya adalah untuk suatu project, usaha, atau pun kesepakatan, harus didasari dengan konsep menang-menang, bila suatu kesepakatan merugikan salah satu pihak, sebaiknya jangan pernah ada transaksi. Meskipun saat-saat kita diposisi yang benar dan menang. Banyak kasus dengan tidak ada transaksi justru akan menghasilkan project yang lebih besar di kemudian hari.
5. Seek First to Understand, then be understood. Berusaha dulu untuk memahami, baru dipahami. Dengarkan orang lain dengan tulus dan bersunggung-sungguh. Jadilah orang yang ber-empati, jangan hanya ber-simpati.
6. Synergize, sinergi. Bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Jadi dengan bersinergi maka 1 + 1 bukan 2, tapi akan menjadi lebih banyak bisa 3, bisa 5 bisa 10 dan sebagainya. Contoh sederhana, suami dan istri adalah sinergi, akan menghasilkan anak dan keluarga yang lebih baik. Jadi harus ada perbedaan untuk bersinergi, kalo hanya satu jenis tidak akan ada sinergi. Perusahaan harus ada bagian marketing, akunting, keuangan, produksi dan sebagainya, sehingga dengan perbedaan itu akan menghasilkan sinergi dan menghasilkan perusahaan yang jauh lebih baik.
Kebiasaan 4 sampai 6 disebut juga public victory, atau kemenangan publik.
7. Sharpen The Saw, mengasah gergaji. Memperbaharui diri secara teratur, artinya mulai lagi balik untuk mengasah kebiasaan 1 sampai ke 6, secara terus menerus. Karena setelah kita mengasah kebisaan sampai ke 6, maka pandangan kita akan berubah ketika kita mulai mengasah lagi kebiasaan 1. Begitu seterusnya.
source: lebih bijaksana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar