my banner link

Jumat, 03 Juni 2011

Kikis Lemak 5 Kali Lebih Cepat dengan Berjalan Cepat !

Para peneliti menemukan cara terbaik untuk membuang lemak berlebih, tanpa harus susah-susah berdiet. Mau tau triknya?
Ketika dua orang wanita berjalan kaki. Yang satu sampai di garis akhir dengan sangat cepat, sedangkan yang lain menikmati jalan kaki dengan santai. Mereka sama-sama membakar sekitar 400 kalori. Lalu, siapa yang mampu mengikis lemak perut lebih banyak? Jawabannya : seimbang. Tapi, studi terbaru menunjukkan hasil yang mengejutkan , bahwa berjalan cepat sebenarnya bisa membakar lemak lebih banyak.
Para peneliti dari University of Virginia menemukan wanita yang melakukan tiga kali jalan cepat dalam seminggu (ditambah dua kali jalan kaki dengan kecepatan sedang), mampu mengikis lemak perut 5 kali lebih banyak, dibanding mereka yang hanya berjalan kaki dengan kecepatan sedang sebanyak 5 kali seminggu. Walaupun, kedua kelompok tersebut sama-sama membakar lemak dalam jumlah yang sama (400 kalori) per latihannya.

Berjalan cepat juga akan mengurangi lingkar pinggang sebanyak 5 cm, mengikis lemak paha hingga 3 kali lipat, melibas total lemak tubuh 4 kali lebih banyak, dan menghilangkan hampir4 kilogram bobot tubuh dalam 16 minggu. Dan semua bisa kita nikmati, tanpa harus BERDIET.
Tidak berhenti di situ saja. Mereka yang menjalankan latihan dengan intensitas tinggi juga mampu mengikis lemakvisceral atau lemak perut “jahat” yang membungkus di sekeliling organ, seperti hati, ginjal dan sering dikaitkan dengan diabetes, penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. “Melakukan latihan bertenaga akan meningkatkan hormon pembakar lemak,” ujar Arthur Weltman, PhD, ketua dalam penelitian kali ini.
Selain itu, berjalan cepat juga akan meningkatkan afterburn, atau jumlah kalori yang tubuh kita gunakan usai latihan untuk melakukan pemulihan kembali, hingga 47% dibanding dengan latihan berintensitas rendah.
Jadi, bagaimana menurut anda? Ingin membakar lemak perut lebih cepat. Jawabannya ada di hadapan kita. Selamat mencoba!
source: Prevention Indonesia (Astrid Anastasia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar