Nah, sebagai solusinya, sepeda motor Anda harus dipasangi boks atau kontainer. Lazimnya, boks ini dipasang di bagian belakang jok atau di sisi samping motor. Memang, sih, banyak yang berkomentar miring soal boks ini. Ada yang bilang motor bawa magic jar, motor pakai konde, atau seperti motor polisi yang lagi patroli.
Komentar seperti itu tak perlu Anda gubris. Soalnya, di balik komentar miring itu, boks membawa banyak manfaat. Salah satunya, menampung barang bawaan Anda.
Memang, isi boks ini tidak sebanyak isi bagasi mobil. "Boks ini berfungsi untuk mempermudah membawa barang-barang," ujar Roni, Marketing Motomart On-line, distributor resmi boks merek Givi.
Bukan itu saja, boks juga bisa menjadi gincu pemanis penampilan motor. Tak heran jika belakangan ini boks sudah menjadi item wajib bagi motor mania. Coba saja sambangi beberapa perkumpulan atau klub sepeda motor di Jakarta. Pasti para anggotanya sudah membekali tunggangannya dengan boks di buntut motornya. Tak peduli itu motor cowok, motor bebek, atau motor matik, hampir semuanya dipasangi boks.
Andrizal, juru bicara Komunitas Motor Tiger Club (MTC) Ciledug, mengakui bahwa sebagian besar anggotanya memasang boks pada motor mereka. "Boks ini, kan, media untuk menyimpan berbagai macam barang. Bahkan, ada yang menyimpan notebook di situ," ujar Andrizal.
Saat ini, MTC Ciledug beranggotakan 50 orang. Komunitas MTC ini sudah melakukan touring hingga ke Aceh, Lombok, dan Sulawesi. Nah, boks menjadi sangat penting karena banyak kebutuhan yang harus dibawa.
Maklumlah, pemakaian boks motor juga sudah menjadi gaya hidup para bikers di perkotaan. Apalagi, jika pengendara motor ingin touring atau mudik. Tentu, menyandang tas di pundak akan sangat mengganggu. Karena itu, perlu boks agar perjalanan menjadi nyaman.
Alhasil, boks cukup laku. "Menjelang puasa, permintaan boks bisa mencapai 15 unit per bulan. Tapi, kalau bulan biasa paling lima cuma 10 unit saja," terang Parno, pemilik toko aksesori motor Ponorogo Motor Sport, di Ciledug, Tangerang.
Meski begitu, untuk alasan keamanan, pengendara mesti berhati-hati. Soalnya, dengan tambahan boks di belakang atau samping motor tentu pengendara motor makin susah untuk mengatur keseimbangan. Karena itu, pemilik kendaraan harus menyesuaikan boks dengan bodi motor. Misalnya, untuk motor bebek atau matik disarankan memakai boks berukuran kecil. Misalnya, menggunakan boks ukuran 23 liter sehingga tidak mengganggu yang dibonceng.
Hal ini juga penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan karena ketidakseimbangan kendaraan. Sigit Kumala, Senior General Manager PT Astra Honda Motor, mengatakan, motor Honda Tiger termasuk motor besar dengan kapasitas mesin 200 cc. Karena itu, motor ini cocok dipasangi boks. "Memang, kebanyakan komunitas Honda Tiger memakai boks. Komunitas ini telah membantu pemasaran boks menjadi alat yang harus dikenakan motor saat ini," kata Sigit.
Givi
Ada banyak pilihan boks motor, baik ukuran maupun merek. Mulai dari ukuran mungil, sedang, hingga yang berukuran besar atau jumbo. Sementara, untuk merek, mungkin banyak motor mania yang sudah mengenal merek Givi.
Di kalangan penggemar motor, merek ini dinilai mempunyai mutu yang bagus. Bodi boks ini lumayan tebal dan bahannya kuat. Pilihan modelnya ada yang berbentuk oval, bulat, sampai berbentuk persegi.
Givi memang terbilang laris manis. Menurut Roni, perusahaannya mendatangkan boks Givi dari Italia maupun Malaysia. Harga boks Givi yang berasal dari Italia mulai dari Rp 1,4 juta untuk ukuran 26 liter, hingga Rp 9 juta untuk ukuran 52 liter. Sedangkan Givi van Malaysia, harganya mulai dari Rp 400.000 (26 liter) hingga Rp 3 juta (52 liter).
Kappa
Satu kelas di bawah merek Givi adalah Kappa. Merek ini bukan pesaing Givi, karena mereka masih satu perusahaan. Bahkan, Kappa menghuni pabrik yang sama dengan Givi. Hanya saja, merek Kappa ini dikhususkan untuk memenuhi pasar yang belum bisa menjangkau harga Givi. "Tapi, kalau ada yang pesan Kappa saya akan sediakan," ucap Parno.
Asal tahu saja, harga boks Kappa memang jauh lebih murah dari Givi. Untuk ukuran terkecil, yakni 23 liter, harganya cuma Rp 350.000. Sedangkan yang terbesar, ukuran 49 liter, harganya hanya Rp 1 juta. "Harganya sesuai dengan kualitas," ujar Parno.
CooCase S 48 Astra
Merek lain yang dianggap bermutu adalah Box CooCase S 48 Astra. Boks ini memiliki spesifikasi volume 48 liter, dimensinya 576 mm x 440 mm x 313 mm (tinggi). Boks ini mampu mengangkut 2 buah helm fullface, dilengkapi dengan kunci remote control dan kunci manual, serta ada lampu LED stop light. Menurut Kholik Qiennas, Supervisor Raja Motor yang khusus menyediakan merek Box CooCase S 48 Astra, harga boks warna hitam Rp 2.650.000 dan yang grey metallic mencapai Rp 2.990.000 per unit.
Kholik bilang, boks buatan Jerman ini memiliki banyak keunggulan. Selain ada remote control sejauh 50 meter, boks ini bisa mengunci secara otomatis setelah 15 detik, anti-air, serta garansi satu tahun apabila boks pecah. Bodi boks (cover body) dapat diganti atau dicat sesuai selera. "Yang tak kalah penting dilengkapi alarm anti-maling, sebab boks kan selalu berada di luar. Kalau bukan motornya yang diambil, ya, pasti boksnya," papar Kholik.
Setiap bulan, tokonya mampu menjual hingga 10 unit. "Mayoritas yang terjual itu yang harganya Rp 2 juta ke atas," ujar Kholik.
Sama halnya Parno, pelanggan toko Kholik kebanyakan orang kantoran. Motor tunggangan mereka kebanyakan Honda Tiger. Kebetulan, motor ini cocok dipasangi boks dengan segala tipe. "Mayoritas Tiger yang banyak memakai boks, tetapi tidak menutup kemungkinan motor merek lain juga bagus," ulasnya.
Core & Korea Motor
Sebenarnya, bagi Anda yang memiliki uang pas-pasan, masih ada beberapa merek lain yang menawarkan harga lebih murah. Sebut saja merek Core dan Korea Motor. Harganya hanya berkisar Rp 200.000 per unit hingga Rp 500.000 per unit.
Menurut Parno, jenis dan model boks ini tidak banyak. Lagi pula ukurannya juga kebanyakan mungil-mungil.
source: kontan
picture: ratih prasasti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar