T. Minakami, 1974 membagi gempa gunungapi yang berasal dari berbagai gunungapi di Jepang berdasarkan kenampakan atau bentuk rekaman gempa (Gambar 3.3), perkiraan hiposenternya dan perkiraan proses yang terjadi didalam tubuh gunungapi. Klasifikasi gempa gunungapi menurut T. Minakami 1974 dibagi menjadi 4 tipe, yaitu gempa vulkanik tipe A, gempa vulkanik tipe B, gempa letusan, dan gempa tremor.
Gempa Vulkanik Tipe A.
Sumber dari tipe gempa ini terletak di bawah gunungapi pada kedalaman 1 sampai 20 Km, biasanya muncul pada gunungapi yang aktif. Penyebab dari gempa ini adalah adanya magma yang naik kepermukaan yang disertai rekahan-rekahan. Ciri utama dari gempa tipe ini mempunyai waktu tiba gelombang P dan S yang sangat jelas.
Gempa Vulkanik Tipe B.
Kedalaman gempa vulkanik tipe B kurang dari 1 Km dari kawah gunungapi yang aktif. Gerakan awalnya cukup jelas dengan waktu tiba gelombang S yang tidak jelas dan mempunyai harga magnitudo yang kecil.
Gempa Letusan.
Gempa letusan adalah gempa yang diakibatkan oleh terjadinya letusan. Amplituda maksimum dari gempa tersebut merupakan magnituda letusannya. Gerakan awal dari gempa letusan adalah “push atau up” atau ke atas.
Gempa Tremor.
Gempa tremor merupakan gempa yang menerus terjadi disekitar gunungapi, jenis gempa ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1.1.1.5 Gempa Guguran
Gempa guguran biasanya terjadi setelah letusan. Penyebabnya adalah guguran lava, yang terjadi pada sistem pembentukan lava. Gempa guguran ini yaitu gerakan yang terekam pada seismogram akibat hasil letusan yang berupa jatuh lava kepermukaan akibat gravitasi bumi. Gempa guguran ini sangat jarang terjadi dikarena biasanya setelah terjadi letusan lava akan terbang terbaea oleh angin
Gempa Vulkanik Tipe A.
Sumber dari tipe gempa ini terletak di bawah gunungapi pada kedalaman 1 sampai 20 Km, biasanya muncul pada gunungapi yang aktif. Penyebab dari gempa ini adalah adanya magma yang naik kepermukaan yang disertai rekahan-rekahan. Ciri utama dari gempa tipe ini mempunyai waktu tiba gelombang P dan S yang sangat jelas.
Gempa Vulkanik Tipe B.
Kedalaman gempa vulkanik tipe B kurang dari 1 Km dari kawah gunungapi yang aktif. Gerakan awalnya cukup jelas dengan waktu tiba gelombang S yang tidak jelas dan mempunyai harga magnitudo yang kecil.
Gempa Letusan.
Gempa letusan adalah gempa yang diakibatkan oleh terjadinya letusan. Amplituda maksimum dari gempa tersebut merupakan magnituda letusannya. Gerakan awal dari gempa letusan adalah “push atau up” atau ke atas.
Gempa Tremor.
Gempa tremor merupakan gempa yang menerus terjadi disekitar gunungapi, jenis gempa ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
- Tremor Harmonik, getaran yang menerus secara sinusoidal. Kedalaman sumber gempa diperkirakan antara 5 – 15 Km dan
- Tremor Spasmodik, getaran terus menerus teapi tidak beraturan. Sumber gempabumi diperkirakan mempunyai kedalaman antara 45 -60 Km
1.1.1.5 Gempa Guguran
Gempa guguran biasanya terjadi setelah letusan. Penyebabnya adalah guguran lava, yang terjadi pada sistem pembentukan lava. Gempa guguran ini yaitu gerakan yang terekam pada seismogram akibat hasil letusan yang berupa jatuh lava kepermukaan akibat gravitasi bumi. Gempa guguran ini sangat jarang terjadi dikarena biasanya setelah terjadi letusan lava akan terbang terbaea oleh angin
source: febrian14.community.undip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar