Kita sering mendengar kata migrain yang olehsebagian besar orang diartikan sebagai nyeri kepala sebelah. Menurut data Health Journal, jumlah penderita wanita tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan pria dan paling banyak terjadi setelah seseorang mengalami masa pubertas.
Secara definisi klinis, migrain merupakan neurologik paroksismal dengan gejala berupa nyeri kepala spontan atau dicetuskan secara episodik yang disertai gangguan fisik seperti mual, muntah, juga sensitif terhadap suara, cahaya serta bau-bauan. Gejala khas nyeri kepala pada migrain berupa nyeri kepala sebelah, berdenyut, bertambah dengan aktivitas yang berlangsung sampai beberapa jam atau hari. Meski sering dirasakan di salah satu sisi kepala, namun nyerinya bisa berpindah atau mengenai kedua sisi sekaligus.
Migrain lebih jarang ditemukan dibanding gangguan tipe headache (nyeri kepala tipe tegang) yang lain. Keadaan ini memungkinkan migrain kurang dikenal di kalangan medis. Di samping itu lebih dari setengah penderitanya tidak mencari pertolongan medis saat serangan sehingga luput dari diagnosa dan tidak tertangani secara benar.
Untuk lebih mudah memperjelas diagnosa migrain, kalangan kedokteran kerap memakai kriteria diagnosis migrain menurut IHS (International Headache Society). Dalam diagnosis tersebut, sesorang disebut menderita migrain jika:
a. Minimal terdapat 5x serangan yang memenuhi kriteria b-d.
b. Nyeri kepla menyerang selama 4-72 jam (tanpa terapi atau kegagalan terapi)
c. Nyeri kepala dengan diikuti minimal 2 dari gejala seperti nyeri kepala sebelah, berdenyut bertambah akibat aktivitas rutin seperti jalan atau menaiki tangga.
d. Selama nyeri kepala diikuti rasa mual yang kadang disertai muntah.
e. Sensitif terhadap sinar atau suara.
Penyebab Migrain
Penyebab pasti migrain masih simpang siur. Tetapi dugaan kuat adalah akibat adanya aktivitas impuls listrik otak yang berlebihan dengan akibat meningkatnya aliran darah di otak dan diikuti dengan pelebaran pembuluh darah otak serta peradangan yang menyebabkan munculnya rasa nyeri dan gejala lain.
Penyebab migrain yang lain adalah adanya gangguan fungsi peredaran darah di otak. Gejala-gejalan awal migrain juga karena kemungkinan disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di otak. Sedangkan keluhan sakit kepala yang menyertai migrain terjadi akibat melebarnya pembuluh nadi di kulit kepala. Mungkin saja gangguan ini berhubungan dengan adanya perubahan-perubahan yang sangat kompleks di sistem saraf, pembuluh darah dan adanya reaksi biokimia dalam tubuh. Ada beberapa zat yang diduga merupakan penyebab migrain, misalnya coklat, ikan kalengan, keju atau bahkan susu padat lemak. Sedangkan obat-obatan yang mengandung estrogen, pil KB dan juga gangguan hormonal (saat menstruasi), merokok, cahaya matahari, hawa dingin, kurang tidur atau kelebihan tidur juga berpontensi memicu migrain.
Kondisi tubuh juga bisa menyebabkan migrain. Misalnya saat kita membungkuk terlalu lama, melakukan peregangan (stretching), kelelahan atau lelah secara fisik. Suasana emosional juga berpotensi mencetuskan migrain. Misalnya stress, perasaan gembira yang berlebihan, depresi, takut, kuatir, dll.
Penatalaksanaan Migrain
Migrain biasanya ditangani dengan dua prinsip yaitu abortif dan preventif. Terapi abortif bertujuan meredakan nyeri kepala saat sedang terserang migrain. Terapi preventif merupakan pencegahan agar frekuensi serangan migrain, lama serangan dan intensitas serangannya dapat berkurang atau bahkan dihilangkan.
Obat terapi abortif dipilih berdasarkan frekuensi dan intensitas serangan migrain, gejala penyerta dan riwayat medis penderita. Sedangkan terapi preventif tersedia dua macam yaitu terapi farmaka dan non farmaka. Terapi farmaka (obat) saat ini sangat banyak pilihan. Namun seperti lazimnya obat, migrain memang sembuh tetapi biasanya memiliki efek samping. Misalnya munculnya sakit nyeri di ulu hati atau mual.
Terapi non farmaka dilakukan mulai dari proses edukasi migrain, menghindari faktor pencetus, olah raga dan melakukan perubahan gaya hidup. Cara termudah terapi non farmaka adalah melakukan relaksasi supaya muncul perasaan tenang dan menghadirkan lebih banyak oksigen ke paru-paru. Jika dilakukan secara periodik, relaksasi bisa menambah kebugaran sehingga organ di kepala lebih tahan terhadap gangguan.
Produk High Desert yang bisa membantu mengatasi migrain
HD Pollenergy 520, HD Royale Jelly Liquid dan HD Bee Propolis mempunyai spesifikasi yang dapat bekerja untuk regenerasi sel. Ketiga produk Dynamic Trio ini bisa membantu menyembuhkan migrain. Jika dikonsumsi bersamaan maka akan mempunyai efek sinergi dan saling menguatkan kerja produk yang satu sama lainnya.
Sumber: Harmony Des ‘08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar