Foto2 berikut akan membawa memory anda ke sebuah kota klasik bernama Yogyakarta...mungkin ini bukan gambar-gambar era anda tetapi masa eyang atau kakek buyut anda, tetapi setidaknya akan membawa anda melayang sejenak ke Yogyakarta..tentunya bersama memori2 indah anda...
Gadis pemetik padi (1935); Dolanan anak ular2an (1914an)
Selamat melayang sejenak...
Gadis pemetik padi (1935); Dolanan anak ular2an (1914an)
Dolanan anak: dakon; Sluku-sluku bathok (1935)
Bocah jogja; Main kartu
Perlakuan terhadap padi; Jualan dipinggir jalan
Perempuan sedang alu padi; Jual jajanan keliling
Susahnya memakai destar (ikat kepala); Perempuan pemijat
Alun-alun Kidul (1920); Ringin kurung di Alun-alun Lor (1888)
Masjid Agung Kauman (1888; Masjid Agung Kauman (1925)
Gunungan Putri (1888) dan Gamelan Kyai Naga (1888)
Alun-alun Lor (1980an); Pagelaran Keraton (1980an)
Siti Hinggil (1935); Batu Gilang dan Batu Gateng Kotagede
Senisono (1915); Tamansari (1935)
Tamansari (1881)
Susahnya memakai destar (ikat kepala); Perempuan pemijat
Alun-alun Kidul (1920); Ringin kurung di Alun-alun Lor (1888)
Masjid Agung Kauman (1888; Masjid Agung Kauman (1925)
Gunungan Putri (1888) dan Gamelan Kyai Naga (1888)
Alun-alun Lor (1980an); Pagelaran Keraton (1980an)
Siti Hinggil (1935); Batu Gilang dan Batu Gateng Kotagede
Senisono (1915); Tamansari (1935)
Tamansari (1881)
Kanal air depan benteng Vredesburg (1920); Benteng Vredesburg (1970)
Pasar Ngasem dan Plengkung Ngasem (1809)
Pacinan (1910) dan (1925)
BNI 46 (1925); Kantor Pos Besar (1955)
Hotal Jogja (sekarang Garuda) (1941); Ngejaman (1957)
Malioboro (1936) dan (1949)
Kedaton Plered (1928); Museum Sana Budaya (1939)
Pasar Beringharjo (1910); Toko Oen (1936)
Gedung Agung (1939); Gedung DPRD (1950)
Jl. KH Ahmad Dahlan (1930); Gedung Societet (1941)
Jl. Senopati (1895); Gereja Kotabaru (1937)
Jl. Surotomo (1895); Kampung Djogonegaran (1920)
Tugu Jogja (1928); Gondolayu (1937)
Sekolah untuk bangsa Jawa; Susteran (1935)
RS Mata Dr. Yap (1937) dan Kampus UGM (1956)
Stasiun Tugu (1887; Kaliurang (1939)
Candi Prambanan (1914)
Kyai Djetayu; Kyai Coupe Driekwart (1900)
Kyai Bedoyo Permili; Kereta Jenasah (1910)
Pasar Ngasem dan Plengkung Ngasem (1809)
Pacinan (1910) dan (1925)
BNI 46 (1925); Kantor Pos Besar (1955)
Hotal Jogja (sekarang Garuda) (1941); Ngejaman (1957)
Malioboro (1936) dan (1949)
Kedaton Plered (1928); Museum Sana Budaya (1939)
Pasar Beringharjo (1910); Toko Oen (1936)
Gedung Agung (1939); Gedung DPRD (1950)
Jl. KH Ahmad Dahlan (1930); Gedung Societet (1941)
Jl. Senopati (1895); Gereja Kotabaru (1937)
Jl. Surotomo (1895); Kampung Djogonegaran (1920)
Tugu Jogja (1928); Gondolayu (1937)
Sekolah untuk bangsa Jawa; Susteran (1935)
RS Mata Dr. Yap (1937) dan Kampus UGM (1956)
Stasiun Tugu (1887; Kaliurang (1939)
Candi Prambanan (1914)
Kyai Djetayu; Kyai Coupe Driekwart (1900)
Kyai Bedoyo Permili; Kereta Jenasah (1910)
Prajurit Keraton
(Para simbah-simbah sedang latihan baris berbaris ala Prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat)
(Para simbah-simbah sedang latihan baris berbaris ala Prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat)
Pejoeang Kemerdekaan
(Laskar Pejuang Rakyat)
(Laskar Pejuang Rakyat)
source : wahdannef,deathnote.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar