GemBot, begitulah temen2ku di masa kecil dulu menyebut permainan ini. Tulisan aslinya sih "Game & Watch". Produk mainan handheld dari Nintendo. Mereka yang dibesarkan di era 80-an pasti pernah merasakan kehebohan dan boomingnya perangkat ini. Kalo nggak salah sampe menjelang 90-an juga masih ada produk2 barunya yang meramaikan pasar mainan.
Kenapa "Game & Watch"? Ya karena disamping buat maen game, kalo lagi nggak dipake perangkat ini bisa menampilkan jam digital. Walopun angka jamnya itu hanya kecil, nyempil di sudut atas. Tapi lumayan lah. Aku juga kadang dulu suka pake untuk jam beker, meski bunyi alarmnya hanya seadanya saja :D
Game Sederhana Yang Addictive
Jaman itu kalo udah main yang namanya gamewatch bisa lupa waktu. Meskipun ini permainan soliter, tapi kadang juga bisa mengumpulkan anak2 untuk bermain bersama. Mereka berkumpul untuk ngantri memainkan satu game yang sama. Tinggi2an skor. Bahkan kalo nggak salah ada juga tukang jualan yang mangkal di dekat sekolah, menyewakan perangkat ini untuk dimainkan jam-jaman :D
Namanya mainan jaman dulu, tentu nggak bisa ya dibandingin sama console game jaman sekarang ya. Liat aja spesifikasinya:
- Layarnya masih LCD yang monokrom item doang, kalo pun ada warna, warna itu sudah tercetak tetap di layar nggak ikut bergerak2.
- Jalan cerita gamenya amat sederhana.
- Gerakannya monoton. Produk2 awal hanya bisa berjalan ke kanan dan ke kiri. Produk2 selanjutnya mulai lebih berkembang dengan tombol empat arah.
- Hanya bisa satu macam game di dalam satu console. Variasinya paling cuma "Game A" yang mudah dan "Game B" yang lebih cepat dengan tambahan sedikit variasi. Nggak ada dan nggak mungkin yang namanya ganti kaset.
- Sound-nya masih monophonic "thit thut thut thit"
- Tingkat levelnya hanya ditentukan dengan semakin lama semakin cepat.
- Nyawanya cuma ada 3. Kalo mati satu akan muncul tulisan "Miss" dan diikuti sejumlah gambar yang mewakili udah mati berapa kali. Dan pertanyaan yang sering diajukan oleh anak yang lagi ngantri adalah "Udah miss berapa?" :D
Macam2 Permainannya
GameWatch pertama yang pernah aku mainin kalo nggak salah adalah yang versi Mickey Mouse nangkepin telur. Ada 4 ekor ayam yang produktif bertelor, makin lama makin produktif. Dan tugas Mickey Mouse adalah menangkap telur yang jatuh dari kandang masing2 ayam. Kalo sampe jatuh, telurnya akan pecah dan keluarlah anak ayamnya, dan tentu saja nambahin "miss".
Game yang sama tuanya adalah "Fire". Cuma menggunakan dua tombol kanan kiri untuk mengendalikan petugas yang menyelamatkan orang2 yang terjun dari gedung yang terbakar. Kasiannya, orang2 itu harus dipantul2kan tiga kali sebelum di lempar ke dalam ambulans.
Adalagi "Hemlet". Ini lebih sadis :D Ada orang yang harus menyeberang dari satu rumah ke rumah lain. Untuk menyeberang itu dia harus melewati hujan perkakas, ada obeng, martil, kunci inggris, yang siap menghantam kepalanya.
"Parachute". Mengendalikan sampan untuk mencoba menyelamatkan para penerjun payung yang jatuh ke laut. Penerjun yang tidak tertangkap akan dimakan ikan hiu ganas. Aku ingat di Game B-nya penerjun bisa tersangkut di pohon kelapa, dan sewaktu-waktu akan dilepaskan oleh seekor monyet :D Harus lebih waspada!
"Octopuss". Seorang penyelam harus mengambil harta karun di kapal yang karam. Untuk mencapai bangkai kapal dia harus melewati belalai2 gurita yang memanjang dan memendek. Jangan sampai dia tertangkap oleh belalai gurita.
"Popeye". Olive melempar2kan berbagai benda kepada Popeye yang ada di tengah sungai. Hanya ada tiga macam benda. Tapi Popeye harus waspada karena ada Brutus di tepian yang siap menggebuknya.
Berkembang Lebih Jauh
Perangkat ini kemudian berkembang menjadi dua layar. Ada yang kanan-kiri, ada yang atas-bawah. Makin bervariasi dan makin rumit. Kalo yang kanan-kiri, dulu kadang aku suka memainkannya berdua, enak jadi cuma cukup konsentrasi di satu layar aja.
"Green House". Nyemprot2 ulat dan serangga yang akan menyerang 4 buah tumbuhan yang ada di green house.
"Oil Panic". Menampung kebocoran pipa minyak dalam satu ember. Embernya hanya mampu menampung tiga tetes kebocoran. Jika sudah penuh harus ditransfer ke orang yang di bawah. Dan orang yang di bawah mentransfernya ke mobil tangki.
"Mario Bros". Mario dan Luigi bekerja entah di pabrik apa, kayaknya sih pabrik minuman botol. Mereka harus mentransfer produk2 pabrik itu dari satu conveyor ke conveyor yang lain dengan naik turun atas bawah, hingga terakhir di lempar ke truk pengangkut. Kalo sampe ada yang nggak kepegang, barangnya akan jatuh, dimarahi boss, dan nambah "miss".
Ada juga "Pinball", ya tentunya seperti umumnya permainan Pinball, lengkap dengan suara yang berisik :D
Perkembangan selanjutnya ada yang istilahnya Panorama. Aku udah agak2 lupa detilnya. Liat aja deh gambarnya. Bentuknya lebih besar dan sudah memakai warna. Yang kita lihat dan mainkan adalah pantulan dari layar LCD yang ada di atas cermin. Menarik, tapi kayaknya tidak berhasil mendongkrak kembali pamor perangkat game ini untuk menguasai pasar mainan anak-anak. Entah mainan apa yang saat itu bisa mengalahkan perangkat game Nintendo ini.
Aku Kangen...
Meskipun ini game yang sederhana, dan nggak bisa dibandingin dengan game console jaman sekarang, apalagi dengan game di PC yang jauh lebih rumit dan bervariasi, perangkat game ini masih bisa membangkitkan kerinduan. Kesederhanaannya itulah yang bikin kangen. Gak perlu mikir terlalu banyak, tinggal pencet tombol kanan ato kiri dengan mengandalkan refleks yang tinggi. Kehebohan dan ketegangan saat permainan semakin lama semakin cepat juga satu tantangan yang menyenangkan.
Hmmmmm... *melamun membayangkan masa lalu*.. indahnya masa kecilku... :D
Saat rebutan dulu2an main... saat tuker2an gamewatch ama temen... saat ngantri dengan wajah mupeng... saat panas dingin karena gamenya tambah lama tambah cepet... saat kesel karena sebentar lagi mecahin rekor tapi bikin kesalahan... saat bangga banget bisa mecahin rekor... huhuhuhu....
Sumpah!! aku nulis ini sambil ngelamun dan tersenyum2 sendiri...
Dan sumpah juga!! aku juga terpesona waktu nemu dan liat gambar2 nostalgia itu... pengen mencet... huhuhuhu... :D
source: 80an-kawula muda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar