"Susu dengan kemasan transparan atau semi-transparan yang diletakkan dalam jarak beberapa inchi dari lampu pijar neon (fluorescent) atau lampu TL biasanya akan mempuyai rasa seperti teroksidasi dalam 2 sampai 4 jam dan akan berasa lebih buruk lagi dalam 12 jam," kata Prof. Robert Marshall, professor ilmu pengetahuan makanan dari University of Missouri, Amerika Serikat.
Cahaya terang lampu pijar neon atau TL yang menyinari kemasan susu akan menyebabkan kerusakan rasa susu karena oksidasinya. Para ahli makanan biasa menyebutnya dengan istilah "hangus". Semakin dekat dan lama sebuah kemasan susu tersebut terkena sumber cahaya terang, maka semakin parah pula tingkat kerusakan rasanya, tambah Prof. Marshall dalam sebuah pernyataan resminya.
Meskipun oksidasi akibat cahaya terang tersebut hanya berpengaruh kecil merusak nilai nutrisi susunya dan tidak menyebabkan tumbuhnya bakteri, namun cahaya pijar tersebut akan menon-aktifkan riboflavin (Vitamin B2) dan asam ascorbic (Vitamin C). Secara keseluruhan susu hanya akan sedikit rusak karena kandungan lemaknya yang tinggi yang mampu menghalangi panjangnya gelombang dari luar yang merusak.
Susu dalam kemasan botol kaca bening akan lebih cepat mengalami kerusakan daripada susu dalam kemasan botol plastik transaran atau semi-transparan, sedangkan karton kardus buram justru akan mampu menghalangi pengaruh negatif cahaya pijar tersebut.
Jadi menurut Prof. Marshall, kalau Anda ingin membeli susu dalam kemasan, pilihlah kemasan yang berada di barisan paling dalam dan belakang pada raknya. "Ambillah yang berada pada barisan belakang yang gelap, jangan pernah memilih yang berada di barisan depan," tambah Prof. Marshall.
source: sportindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar